Posted on

The Importance of Tracking Your Finances -4-

“Bu, kita jadi meeting hari ini?” tanya salah satu pegawai Amy 

“Meeting yang mana ya?” tanya Amy bingung dengan jadwal meetingnya yang padat

“Meeting dengan manajemen modelling bu” jawab pegawai tersebut

“OMG, aku sampai lupa itu penting sekali. Tolong undurkan meeting saya dengan Keisha ya” jawab Amy panik

Jadwalnya yang padat membuat Amy sedikit hectic dengan kegiatannya, maklum tahun ini Amy akan mengadakan fashion show untuk koleksi pakaiannya yang akan segera keluar pertengahan tahun ini. Jadwalnya yang biasanya diatur oleh sekretarisnya, namun hari ini ia sakit dan Amy harus mengurusnya sendiri. 

Belakangan ini bisnisnya tidak terlalu berjalan lancar, beberapa kendala ekonomi yang menghadapi bisnisnya. 

Keisha menelpon Amy terus menerus, Amy berusaha mensilentkan handphonenya. 

Pagelaran acara fashion shownya yang menghitung bulan cukup membuat Amy sibuk meeting sana sini, belum lagi ia harus pintar dalam mengumpulkan dana ekstra. Keuangan perusahaan yang sedang berantakan membuat Amy cukup lelah mengatur semuanya dengan hemat. 

Seharian meeting, Amy tetap harus melanjutkan bertemu Keisha di yayasan. Belakangan ini Amy cukup sibuk hingga tidak ada waktu untuk mengurusi yayasan sosialnya yang sudah berjalan 4 tahun ini. Keisha dengan raut paniknya membawa buku dan berkas hasil survey yang ia lakukan selama seminggu ini. Keisha menunjukkan kerugian keuangan mereka, salah satu volunteer mereka memanipulasi dana bantuannya. Hasil survei yang menunjukkan perbedaan data dan fakta. Banyak anak yang belum mendapatkan dana merata. 

Amy setelah lelahnya meeting, harus menanggung beban untuk mengurusi yayasan. Yayasan yang sudah berjalan 4 tahun ini merupakan kerja kerasnya untuk membantu anak-anak di pedesaan, sudah banyak anak didiknya yang berhasil namun kali ini ia dikecewakan dengan volunteer yang merupakan salah satu anak didikannya dulu, Siska. 

Yayasan sosial mereka membiayai sekolah Siska sejak SMA hingga Kuliah dan menjadikan Siska salah satu volunteer di daerah Jogja untuk membantu anak-anak di pedesaan Jogja agar lebih terbantu. Sudah bersama sejak awal, Siska menjadi anak terpercaya di Yayasan. Hal ini cukup mengecewakan Amy dan Keisha

Pentingnya sistem financial tracking saat ini untuk menghindari kecurangan yang terjadi, Siska bukanlah orang yang mengecewakan, perkembangan akademiknya yang stabil membuat bangga yayasan, namun tetap saja adanya celah yang membuat ia berani memanipulasi dana seperti ini. Amy meminta abangnya, Ricky untuk membantu mendata tracking dana yang sudah digunakan Siska selama ini. Namun memang butuh waktu untuk mendatanya, Amy dan Keisha harus menunggu beberapa waktu untuk menunggu hasilnya dan meminta Siska bertanggung jawab atas hal ini .

Keisha pernah menyarankan Amy untuk menggunakan aplikasi PureHeart yang juga membantu anak-anak Indonesia menjadi lebih berkembang. SIstem yang memiliki tracking realtime yang memudahkan mereka dalam memberikan dana bantuan secara jelas. Biasanya selain mengandalkan volunteer, Keisha harus melakukan survei secara mandiri mengunjungi lokasi-lokasi di berbagai daerah, memakan waktu dan dana yang berlebih untuk melakukan hal tersebut. 

Pagi telah tiba, Amy masih duduk didepan laptop dengan kertas-kertas yang berantakan di sampingnya, ia harus mendata laporan yayasan dan bisnis fashionnya secara bersamaan. Keisha sudah balik sejak subuh tadi. Amy masih saja fokus dengan pekerjaannya, alarm handphonenya berbunyi, Amy sedikit meregangkan badannya sambil menyeduh teh hijau untuk menyegarkan paginya. Sambil menatap keluar jendela tatapan penuh pikiran yang ia tunjukkan, ia melihat refleksi bayangannya melalui kaca sambil memikirkan strategi-strategi apa yang harus ia lakukan kedepannya. Beberapa hari ini tidurnya memang tidak teratur, banyak pekerjaan yang harus ia tanggung. 

“Rrrttt… krtt…. ” bunyi getar handphone Amy, Keisha menelpon ia mengajak Amy untuk sarapan terlebih dahulu. Terakhir kali Amy makan adalah siang kemarin saat meeting bersama tim marketing, tidak ada lagi yang ia makan setelahnya. Beban tanggung jawabnya ini bahkan membuat pencernaan menjadi ikut terganggu. Amy menemui Keisha di bubur pangkalan sekitar yayasan. Keisha meminta Amy untuk menjaga kesehatannya, kantong matanya yang semakin terlihat jelas menunjukkan rasa lelahnya selama ini. 

Amy meminta Keisha menelpon Siska untuk meminta pertanggung jawabannya terhadap dan bantuan yang sudah ia gunakan. Siska yang ditelpon Amy masih saja mengelak, ia hanya jujur dengan beberapa pengeluarannya saja.

Amy mendapat telepon dari Ricky, yang memberikan saran menggunakan financial tracking untuk para volunteers nya, ia juga meminta data pada Siska untuk dapat di track penggunaannya selama ini.

Benar saja seluruh catatan pengeluaran Siska selama ini tercatat semuanya. Ternyata selama ini setiap dana tidak sepenuhnya digunakan dengan bijaksana. Ia menggunakan dana kebutuhan pribadinya.

Pentingnya keamanan keuangan yang dapat dilakukan jarak jauh begini untuk menghindari pemalsuan catatan dana bantuan. Apalagi Amy dan Keisha yang tidak dapat mengontrol semuanya satu persatu.

Keisha mencoba menelpon Siska untuk menanyakan pertanggung jawabannya, beberapa kali telepon Keisha tidak dijawab oleh Siska. Setelah beberapa lama akhirnya Siska mengangkat teleponnya. Siska yang sadar akan kesalahannya mencoba meminta maaf berkali-kali, wajar saja bagi anak muda seperti Siska mendapatkan kesempatan memegang uang sebanyak ini cukup membuatnya kehilangan akal sehatnya. Untung saja Amy dan Keisha yang sedang berbaik hati memberikan kelonggaran bagi Siska untuk mencicil hutangnya ini, tidak lupa Siska harus mendaftarkan rekening banknya menggunakan Fintrack untuk menghindari kesempatan kecurangan seperti ini lagi. 

 

 

Episode 3 <——> Episode 5