Posted on

Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Indonesia

Meningkatnya kecurangan dalam pengelolaan dana anggaran di pemerintahan desa maupun kota, pemerintahan Indonesia menerapkan transaksi keuangan digital untuk diterapkan di seluruh pemda Indonesia. Bentuk penerapan elektronifikasi transaksi ini dimaksudkan agar mencegah terjadinya kecurangan atau korupsi anggaran dana daerah, yang sering kali terjadi. 

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengadakan rapat koordinasi pada tanggal 13 februari 2020 dalam mendiskusikan percepatan dan perluasan transaksi digital ini keseluruh pemerintah daerah atau kota. 

Dengan penerapan transaksi digital transparansi pengelolaan dana anggaran pemerintah akan lebih mudah dideteksi, sehingga tidak adanya lagi istilah mengambil kesempatan dalam kesempitan. 

Transaksi digital ini akan menjadi catatan pengelolaan dana yang sudah digitalisasikan sehingga data akan lebih fleksibel dan mudah di akses. Namun penggunaan data digital memang memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya pembobolan server yang akan merugikan berbagai pihak jika server yang digunakan mudah untuk diretas. 

Dengan adanya peretasan ini, data akan semakin mudah untuk dihancurkan atau dirubah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, hal ini hanya akan menambah pekerjaan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan berkali-kali saat peretasan terjadi. 

Teknologi blockchain adalah jawab keresahan peretasan data yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab, dengan menerapkan teknologi blockchain data akan lebih aman karena sistem yang bersifat desentralisasi. Sistem yang bekerja secara desentral ini akan memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi juga, setiap mitra yang terlibat memiliki ‘kunci’ pegangan masing-masing yang akan menjamin saling menjaga sistem satu sama lainnya. Kunci pegangan ini adalah akses pengubahan data yang harus disetujui semua pihak yang berkaitan, sehingga data yang bocor akan memiliki backup data dari pihak lainnya yang meminimalisir terjadinya kerugian. 

Salah satu teknologi berbasis blockchain yang mengatur keuangan adalah FinTrack, FinTrack merupakan sistem blockchain yang membantu transaksi keuangan menjadi lebih mudah dan lancar, setiap transaksi keuangan yang dapat dilacak secara real-time sehingga menjaga transparansi keuangan. Melihat saat ini banyaknya tindakan kecurangan yang dilakukan, FinTrack adalah jawaban sebagai bentuk efektif dalam pencegahan kecurangan dengan lebih hemat hanya menggunakan satu sistem. 

FinTrack juga membantu dalam mengatur keuangan pengguna agar menjadi lebih efisien dalam pengeluaran dan pemasukannya. Sistem FinTrack juga memudahkan transaksi otomatis yang biasa dilakukan secara reguler seperti gaji karyawan, atau pembayaran tagihan lainnya. FinTrack yang ikut mendukung Indonesia menuju Indonesia 4.0 dimana pengalihan sistem teknologi yang semakin berperan penting dalam kemajuan Indonesia. 

Teknologi blockchain yang siap membantu perkembangan teknologi Indonesia menuju 4.0 yang lebih praktis dan efektif dalam membanngun perekonomian Indonesia yang matang. Blockchain dengan tingkat security, traceability, dan transparency nya menjadi combo efektif dalam mengelola keuangan. Indonesia yang siap menghadapi masuknya dunia digital yang lebih aman dan nyaman dengan menggunakan sistem teknologi blockchain by FinTrack. Pelajari tentang FinTrack lebih lanjut, klik https://www.fintrack.id/